Kota Bima. Londa Post.- Nama Lawata atau kini disebut Wisata Lawata Kota Bima NTB tentu tidak asing lagi bagi msyarakat Pulau Sumbawa NTB. Karena nama Pantai yang indah di pintu masuk Kota Bima ini memang sudah sejak lama menjadi obyek wisata andalan bagi Kota Bima.
Dalam buku Legenda Tanah Bima sebagaimana yang sudah tertulis dicatatan sejarah Bima, Lawata pertama kali diperkenalkan oleh para Ncuhi kepada salah seorang musafir dari tanah Jawa yang dijuluki Sang Bima masa dulu.
Dikisahkan pada saat itu, Sang Bima dengan istrinya yang merupakan puteri salah seorang Ncuhi di Tambora berkunjung ke Istana Ncuhi Dara di pusat Kota. Upacara penyambutan oleh para Ncuhi berlangsung cukup meriah. Ribuan orang menggelar Tarian Adat menjemput kedatangan orang yang dijuluki Sang Bima itu.
Karena banyaknya orang yang menjemput, pantai yang membentang di sebelah timur teluk Bima itu pun deberi nama DEWA SEPI. Dewa berarti Tari. Sepi berarti banyak.
Ketika akan memasuki Istana Ncuhi Dara di Gunung Dara ( Sebelah Selatan Terminal Dara Bima sekarang ), Para Ncuhi yang dipimpin Ncuhi Dara menyambut kedatangann Orang Yang Dijuluki Bima itu di tepian pantai.
Lalu para Ncuhi mempersilahkan tamunya itu untuk duduk-duduk di pantai itu seraya berkata “ Ake Lawang Ita “Lawang( Pinta Gerbang/Pintu masuk). Ita berarti Tuan. Lawang Dalam bahasa Sangsekerta berarti pintu masuk. Sedangkan Ita adalah Bahasa Bima yang berarti anda atau tuan. Seiring perkembangan jaman, nama Lawang Ita itu berubah menjadi LAWATA yang berarti pintu gerbang bagi siapapun yang masuk dan menginjakkan kaki di Kota Bima.
Saat Pemerintah Kota Bima dikendali H.M Lutfi,SE, lokasi Lawata terus dibenahi untuk menjadi salah satu obyek wisata pantai andalan di kota Bima dengan membangun fasilitas berupa Berugak, tempat duduk, kamar ganti pakaian, Banana Boat, perlengkapan berenang, panggung hiburan rakyat serta sederetan penataan lainnya.
Bahkan ditahun 2023 ini, sederet pembangunan difokuskan di lokasi pantai Lawata. Sedang dibangun dan ditata taman bagian pelataran bawah hingga jalan lingkar dibagian atas puncak. Kolam renang yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak, Guest House atau rumah tamu juga merupakan penginapan sedang dibangun.
NAMUN ADA SATU HAL YANG TERLUPAKAN DAN DIPERTANYAKAN PUBLIK. DIPUNCAK BUKIT LAWATA TERTAYANG MAKAM YANG menurut sumber penelusuran Kru media Londa Post, adalah satu makam seorang Syekh, Sosok yang pertama berasal dari Tanah Bima yang kiprahnya memiliki ilmu tinggi ahli bidang ilmu syariat dan Fiqih, sosok Syekh ini dikisahkan sumber memiliki Ilmu Kanuragan tinggi secara supranatural. Beliau dikenal kemampuan tidak mempan dihujani peluru dijaman itu.
Patut disayangkan kondisi Makam Syekh ini tidak direnovasi, dipugar oleh Pemkot Bima, pada hal titik letaknya saat ini tepat berada di puncak Bukit Lawata. SIAPAPUN WISATAWAN NAIK KE PUNCAK LAWATA, Sudah pasti melihat makam ini. " Harusnya makam sang Guru spritual tanah bima ini, direnovasi dan ditulis namanya, karena keberadaan makam ini bernilai sejarah dan dibaca para pengunjung Lawata, termasuk teropong Belanda dipuncak lawata harus direnovasi sebagai bagian Daya tarik wisata." Ucap tokoh warga Dara Muhammad Mukhsin.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima M. Natsir, M.Pd. dikonfirmasi mengatakan, pihaknya memastikan bahwa Kuburan dipuncak lawata akan direnovasi. " Kuburan akan direhab menjadi unsur penguat destinasi Lawata, dan itu dari penelusuran Dispar, makam seorang Syekh Ulama terkemuka tanah Bima tempo dulu." Jelas M.Natsir. (jev londa).