Silakan Beda Nyali. Asal Jangan Sampai Kapal Tenggelam di Tengah Samudra

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Silakan Beda Nyali. Asal Jangan Sampai Kapal Tenggelam di Tengah Samudra

Kamis, 20 Januari 2022
Kota Bima, Londa Post.- Inilah kira-kira yang bisa kita terjemahkan kondisi Pemkot Bima akhir-akhir ini. Penulis mengibaratkan Sebuah Kapal laut sedang menempuh Samudra. Kedua Kapten pengendali Kemudi Kapal di Daerah ini semakin terlihat dan memperlihatkan pada semua penumpang ( rakyat) ketidak harmonisan.


Jika di catat deretan sejarah perjalanan Kedua Kapten menakhodai Kapal ini, sungguh patut di-Acungi Jempol. Diawal -awal Pasca pelantikan tanggal 26 September 2018 di Di-Hotel Lombok Raya Mataram, dan dipercaya rakyat menakhodai Daerah ini.


Seiring sejalan menorehkan kesuksesan program Visi-misinya membawa Perubahan Ma Taroa daerah ini bernafaskan " Maja Labo Dahu."  Ibarat Kapal ditengah Samudra keseimbanganya selalu terjaga.


Tidak ada hujan badai bahkan Petir menggelegar, dalam perjalanannya tiba- tiba Kapal ditengah laut perlahan mulai oleng kiri oleng kanan. sungguh terasa dan tak sedikit kepanikan penumpang.


Dengan Sigap Sang Kapten Fokus dan tidak terpengaruh dengan badai menerpanya. Para penumpangpun hanya duduk tertegun. Justru perjalanan Roda Pemerintahan Kota Mungil ini semakin Indah dan Maju saja.


Di-akhir tahun 2021 tepatnya paroh akhir Daerah ini dikendali keduanya, berbagai pihak merespon Positif Refleksi kesuksesan daerah ini dengan sederet Torehan pembangunan yang sudah dapat diwujudkan. Nama Pemerintahan " LUT-FER-pun justru semakin hebat di mata Daerah lain dengan kemampuanya memajukan daerah ditengah Krisis Keuangan Daerah karena Covid-19 mendunia ini.


Mengawali tahun 2022. Kemudi Kapal mulai lagi terganggu dengan hentakan rumor bahkan statemen Wakil Capten merasa tidak tercatat namanya untuk hadir di acara Launching Reboisasi Hutan di Kawasan Kolo kecamatan Asakota.


Pada Hal upaya undangan tertulis sdh dilayangkan dan menunggu Disposisi kesiapannya agar di catat dalam Tentatif kegiatan Wakil. Dan ini sudah lumrah SOP ditatanan pemerintahan. Namun disposisi kesiapan utk hadir pada acara 19 Januari 2022 Rabu kemarin, tidak juga terjawab hingga hari H jam D yang direncanakan.(sumber Prokopim Setempat).


Tak pelak fakta ini, menjadi dilema dan Pemicu Miskomonikasi yang berdampak melebarnya statemen dan saling melemahkan satu sama lain. Hingga ada statemen " Saya hanyalah diberi fungsi sebagai pengawas Kapal. Yang terkandung pemahaman bukan bagian pengendali Kapal.


Lantas apa sikap Kapten ?.. Terpantau sang Kapten tidak banyak bicara. Mungkin ini Karakter sang Kapten yang enggan banyak bicara tapi banyak bertindak.  Keseimbangan Kapal selalu terjaga hingga menuju Dermaga, dengan fokusnya sang Kapten menyelamatankan penumpang hingga sampai ke Dermaga dengan Selamat.


Penulis sungguh sangat berharap. Kedua Kapten Kapal ini selalu menjaga keseimbangan pemahaman. Karena Kami rakyat selaku penunpang sudah percaya agar 5 tahun kedua Pemimpin ini,  bisa se-iring sejalan  menakhodai Daerah ini  sukses sampai 2023 nanti. ( Jev Londa)