OBYEK WISATA LAWATA DIPELUKAN KOTA BIMA, BAKAL TERKUBUR TAK ADA PENGUNJUNG

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

OBYEK WISATA LAWATA DIPELUKAN KOTA BIMA, BAKAL TERKUBUR TAK ADA PENGUNJUNG

Rabu, 08 November 2023

 

Gambar terkini Lokasi Lawata dibagin Depan dan Panggung Utama bagian Barat (dok londapost 8-11-2023.



Kota Bima. Londa Post.- Sungguh menyedihkan, Obyek wisata " Lawata" Kota Bima yang dulunya indah mempesona, dengan pepohonan nan indah menambah sejuk panorama puncak Lawata, kini tiada terlihat lagi.


Panggung utama Wisata Lawata Pemasok PAD yang terabaikan.

Pantai Lawata berada di Pintu Masuk Kota Bima tepatnya di Kelurahan Dara Kecamatan RasanE Barat, Kota Bima, menyimpan misteri dan banyak kenangan historis yang bisa dipelajari Generasi ke generasi daerah ini. 

    
        Tebing Bukit lawata tidak ditata rapi


Seperti dibagian depan pintu Gerbang atau (Lawa), terlihat gua peninggalan sejarah masa lampau, dibagian puncak terlihat ada benda peninggalan jaman Belanda berupa Teropong musuh yang masuk di Dermaga Bima. Dan lebih misteri lagi ada Makam peninggalan leluhur tanah Bima yang terkenal alim dan Sakti dimasanya, kini masih tertayang dibukit lawata tanpa disentuh renovasi bahkan menyedihkan lagi Batu Nisan tidak ditata baik dan Namanya tidak tertulis.


Pondok Paruga Lengge depan pintu gerbang Lawata dibiarkan kumuh tak tertata rapi

Ahmad Mukhsin Tokoh masyarakat Kelurahan Dara Kepada Londa Post mengatakan; Pihaknya menyesalkan terabaikanya Kuburan yang dianggap keramat di Babuju Lawata." Harusnya di pugar, pagar keliling yang layak dan ditulis histori keberadaanya, Pihak Dinas Pariwisata harusnya berkolaborasi dengan sejarahwan bima yang masih hidup dan jangan dibiarkan Pemakaman bernilai sejarah Bima diabaikan." Ucapnya.


Tanpak Gua Bersejarah depan Pintu gerbang Lawata tidak dicet dan ditata indah, bagai berada di Kota Mati

Menurut dia, postur Lawata sudah berubah dahsat akibat tergerus berbagai konsep pembangunan yang  ada. Seperti puncak Lawata, pepohonan yang rindang, hingga asset bersejarah didalamnya tanpak kumuh tak terurus, yang ada hanya item pembangunan baru yang terus berubah stagnan pada satu titik, yang dapat dinilai menghabiskan anggaran saja pada hal mestinya item pembangunan lama yang sudah ada tinggal di poles dan renovasi saja." Ucapnya.


Kuburan bersejarah diatas bukit Lawata, diceritakan orang tua di bima. Adalah makam seorang Alim ulama dan kesaktianya mumpuni, almarhum bergelar Syekh. Tidak terawat, tak tertulis nama dan batu nisan tidak direnovasi

Kesejukan lokasi Lawata tiada dirasa lagi, pepohonan sudah ditebang, postur bukit Lawata sudah digusur. Hal ini diakibatkan Pemangku daerah ini terutama Dinas terkait pengelola Lawata, dinilai tidak punya konsep jelas menata Lokasi Lawata sesuai nafasnya Lawata adalah Ikon Wisata Bima yang terkenal sedari dulu yaitu Pemandangan Bukit yang menawarkan Kesejukan bagi setiap pengunjung yang datang.


Dibagian depan (pintu gerbang) terlihat pondok kecil menyerupai rumah lengge tidak terawat, kumuh tak beraturan, jalan menuju pintu gua tidak di tata indah, Panggung utama sebagai salah satu asset pendongkrak PAD lawata dibiarkan hancur begitu saja, atap seng sudah terbawa angin, tembok dinding panggung tidak direnovasi, sungguh terlihat panggung menakutkan pengunjung.


Saat ini sekitar 9 paket proyek dengan 9 perusahaan sedang beroperasi melaksanakan berbagai item pekerjaan. Ditahun 2021 dibangun kolam renang anggaran dak Rp 850.000.000 juta dengan menebang pepohonan indah dilokasi itu. Namun tak berjalan lama sarana olah raga kolam pemandian lawata tidak bisa dimanfaatkan lagi. Dan saat ini dianggarkan lagi pemugaran kolam renang dana Dak 2023 sebesar Rp 510.000.000, konsep pekerjaan Proyek Lokasi lawata tidak ada pengembangan yang berarti ibarat bongkar pasang bongkar pasang di satu titik, pada hal pembangunan yang telah ada tidak pernah dirawat atau direnovasi.


Hal ini mengundang kesan publik, bahwa Lokasi lawata adalah sarana empuk segudang konsep perencanaan dan kegiatan pembangunan dengan dalih Pengembangan Pantai Lawata ikon andalan Wisata Kota Bima. Pada hal pembangunan berjalan ditempat merubah yang sudah dibangun dan tidak merenovasi pembangunan yang telah ada. Dinilai kebijakan sekedar mendapat keuntungan tanpa melihat danpak positif bagi kemajuan daerah.


Ketua Komisi II DPRD Kota Bima Taufik H.Akarim,SH dikonfirmasi mengatakan; Pihaknya berjanji akan turun langsung cek lokasi." Iyah, saya sudah banyak menerima laporan warga pengunjung Wisata Lawata, sejumlah keluhan diantaranya Lawata sudah tidak sejuk panorama alamnya karena pepohonan sudah ditebang, juga kolam renang dirubah lagi, bahkan panggung Utama yang dijadikan payung istrahat pengunjung atapnya dari seng sudah rusak dan menakutkan pengunjung disaat angin kencang." Ucap Taufik. (Jev londa).