Kota Bima. Londa Post.- HARGA komoditas beras di sejumlah pasar Kota Bima masih bertahan tinggi pada awal November 2023. Terpantau Media Londa Post di Pasar Induk Ama Hami Kota Bima harga beras Premium naik dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 16.000 hingga Rp 16.500 per kilogram, sementara beras Medium dikisaran harga Rp 14.000 per kilogram.
Menurut pedagang, belum ada tanda-tanda terjadi penurunan harga beras dalam waktu dekat di Kota Bima ini. Di Pasar Ama Hami yang merupakan pasar induk untuk dua Daerah Kabupaten Bima dan Kota Bima saja harga beras mahal dikisaran 16 ribu rupiah lebih per kilogram. Masih tingginya harga beras disesalkan pedagang.
"Kalau pasokan beras aman dari Pemerintah, harga beras pasti sedikit menurun. Kami pedagang enggak tahu mengapa ini masih terjadi," kata H.Umar, pedagang beras, Selasa (7/11) 2023 dilokasi Amahami. Dia mengaku, masih mahalnya harga beras menyebabkan konsumen mengurangi pembelian. "Biasa konsumen membeli 10-20 kilogram sekarang jadi 5 kilogram," ucapnya.
Salah seorang konsumen, Ibu Mahani mengaku, tingginya harga bahan pokok sangat memberatkan masyarakat. Apalagi dirinya mengaku banyak anak. Sebagai ibu rumah tangga dengan pekerjaan Suami tukang ojek, ia harus memutar otak agar bisa bertahan hidup saat ini.
Ia berharap, jelang akhir tahun harga-harga kebutuhan pokok bisa dikendalikan pemerintah meski hal itu diperkirakan akan sulit. "Saya sebagai konsumen maunya harga turun semua, terjangkau sama masyarakat. Tapi biasanya mau pergantian tahun harga-harga naik lagi," tambah Mahani.
Saat ini merata diberbagai kecamatan di Kota Bima, rakyat mengeluhkan kenaikan harga beras ini. Beberapa danpak di antaranya peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi, serta menimbulkan ketidakstabilan sosial. Kenaikan harga beras ini, mestinya menjadi PR bagi PJ Walikota Bima untuk turun lapangan di pasar-pasar serta mengundang seluruh kepala Kelurahan daerah ini guna koordinasi langkah cepat pemulihan inflasi daerah. (Jev londa).