Nawacita HML Memajukan Kota Bima Bukan Isapan Jempol

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Nawacita HML Memajukan Kota Bima Bukan Isapan Jempol

Sabtu, 11 Desember 2021

Nawacita HML Memajukan Kota Bima Bukan Isapan Jempol

Kota Bima. Londa Post.-Masihkah kita ingat peristiwa dahsatnya musibah banjir yang melanda Kota Bima diakhir tahun 2016 ?. Banjir terparah yang meluluhlantakan sendi perekonomian hidup rakyat Kota Bima tepatnya pada Rabu 21 Desember dan Jumat 23 Desember 2016.


Ratusan hektar lahan sawah warga gagal panen, belum lagi rumah, pertokoan dan Kantor-kantor Dinas yang ada tidak bisa dimanfaatkan lagi. Banjir dengan ketinggian 1 hingga 3 meter saat itu mengakibatkan warga Daerah ini mengalami kerugian lebih dari 1 (satu) triliyun rupiah.


Fail data yang masih tersimpan Londa Post dari data dikeluarkan BNPB. Untuk Kota Bima jumlah warga terdampak banjir 105,753 jiwa, jumlah pengungsi 8941 jiwa yang tersebar di 30 titik di Kota Bima saat itu. Salah satu masalah klimaks pemicu terjadinya banjir bandang di Kota Bima sejak itu, akibat penggundulan hutan.


Warga untuk memenuhi hajat hidupnya sudah salah langkah. Demi tanaman Jagung, hutan di babat yang seharusnya penahan air hujan, sehingga air hujan tidak segera menuju ke hilir, ditambah lagi adanya program pembukaan jalan usaha tani di lereng- lereng pegunungan program Pokir Anggota DPRD Propinsi dan Daerah setempat pada saat sebelum HML menjabat Walikota Bima ini.


Program Jalan usaha tani tegalan inilah yang mempermudah akses jalan warga dan pintu emas bagi warga membabat habis hutan tampa melihat derajat kemiringan pegunungan.


Walikota Bima HML, dengan segala cara dan berbagai skenario penyelamatan hutan dan kenyamanan warga, dengan melihat karateristik bencana dan Topografi wilayah Daerah ini, memandang perlu sesegera mungkin program Normalisasi sungai, dan penghentian program proyek pembukaan jalan usaha tani.


Melalui kerja keras dan lobi tingkat tinggi, di Kementerian pusat, HML mampu menembus Bantuan anggaran pinjaman Pusat kepada (Jica) Jepang untuk 3 Kota Di Indonesia yaitu Kota Pontianak, Kota Manado Sulawesi dan Kota Bima NTB.


Tahun 2022, dana bantuan penanganan Banjir Kota Bima untuk normalisasi Sungai Padolo dan Sungai Melayu dari World Bank dunia sebesar 235 Milyar rupiah.


Niat baik dan kegigihan HML ini patut mendapat apresiasi semua pihak. Karena hal positif yang di torehkan mantan Anggota DPR RI dua periode ini, tidak hanya terwujudnya Normalisasi sungai, juga mengunci segala arah lereng- lereng gunung kawasan Kota Bima untuk tidak lagi membukan baru jalan usaha tani Tegalan, hanya mengedepankan kembalinya postur pegunungan Kota Bima yang ASRI melalui penanaman sejuta pohon di lahan tegalan Petani. 


Pemerintah Kota Bima tidak lagi membuka baru jalan usaha tani Tegalan, hanya mengedepankan kembalinya postur pegunungan Kota Bima yang ASRI melalui penanaman sejuta pohon di lahan tegalan Petani. ( jev londa).