Komentar
Kota Bima. Londa Post.- Saat ini Kota Bima sedang gencarnya menggelar gotong royong masyarakat bersama OPD Jajaran Pemkot Bima yang terus dipimpin langsung oleh Penjabat (pj) Walikota Bima Ir.H.Mohammad Rum,MT. Hal ini merupakan program kerja Pj Walikota Bima dalam mensukseskan " Kota Bima yang Bersih, sehat dan ramah lingkungan," Karena kebersihan adalah pangkal kesehatan dan Sebagian dari Iman.
Hal tersebut yang nenjadi perhatian Pj Walikota Bima adalah, menjadikan Kota Bima sebagai "Kota Bersih dan Beriman." Kebersihan lingkungan menjadi fokus utama terutama dikawasan lintas umum, ruang publik atau lokasi wisata. Semuanya dituntut untuk tertata rapi dan indah guna menarik wisatawan yang berkunjung di Kota Bima.
Nilai estetika lokasi wisata sangat perlu di perhatikan seperti pantai Wisata Lawata. Tidak hanya situs-situs sejarah dipuncak Lawata, Beberapa hal juga menggali dan memajukan Kebudayaan daerah, melalui perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan nilai-nilai budaya daerah dikalangan masyarakat. "Sesuai Undang Undang, kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan nasional," Inilah bagian dari visi misi pj walikota Bima Ir.H.Muhammad Rum,MT.
Di Kota Bima, sudah banyak kebudayaan yang telah diakui secara nasional dan masuk dalam kalender event nasional. Sehingga dari budaya menguat menjadi kegiatan wisata yang cenderung kepada daya tarik wisata berwujud hasil-hasil daya dan seni budaya, berupa seni tari, seni atraksi Gantao, kesenian Khas bima Seperti lagu-lagu daerah yang bisa di disuguhkan di lokasi Wisata Kota Bima seperti di Taman Lawata.
NAMUN TERNYATA Program mulia Pj Walikota Bima untuk menata kebersihan Kota Bima ini, dinilai tidak didukung penuh oleh sebagian bawahanya. Seperti masih terlihat adanya Pemasangan reklame dan Baliho di Lokasi wisata Lawata yang dinilai mengurangi estetika keindahan Lawata sebagai lokasi wisata andalan daerah ini.
Publik menilai Pemasangan Iklan atau Papan Reklame Komersial perusahaan Rokok yang ada di Area Lawata DINILAI TIDAK BIJAK dalam penempatannya. Pendapatan besar dari pajak reklame harus diikuti dengan tata letak yang baik demi estetika kota Bima yang indah.
Di Kota Bima, memang terlihat marak reklame raksasa di jalan-jalan padat lalu lintas. Bahkan iklan rokok juga dipasang secara masif di berbagai lokasi. Harusnya Pemkot Bima mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.
Terhadap Pemasangan Papan Raksasa reklame rokok dan Baliho dilokasi Lawata, dinilai publik menghalangi pandangan Umum postur Lawata, bangunan hotel, situs bersejarah di lokasi lawata tidak bisa terlihat pengunjung karena terhalang reklame rokok dan baliho caleg. Hal ini diakibatkan kurang tanggapnya KADIS DISPAR DAN KADIS PERIZINAN KOTA BIMA, mendukung visi misi Pj Walikota Bima dalam mewujudkan Kota Bima yang INDAH DAN SEHAT.
Baik kadis Dispar dan Kadis Perijinan Kota Bima. Hingga berita ini diturunkan, belum memberikan tanggapan konfirmasi Londa Post. Sejumlah Tokoh masyakat meminta Pj Walikota Bima untuk segera evaluasi kinerja Kadis Dispar dan Kadis Perizinan Kota Bima." Jika perlu Kadis Dispar dan Kadis Perizinan Kota Bima di Copot saja." Ucap Budiman,SH selaku ketua Umum LSM KIPANG NTB dan H.M.Rum mantan Pejabat Kota Bima kepada Londa Post 22 Nopember 2023 Rabu pagi tadi. (Jev londa).