Komentar
Kota Bima. Londa Post.- Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Penanggulangan stunting yang lebih efektif menjadi hal mendesak yang harus segera dilakukan. Pasalnya, stunting memiliki dampak sangat serius dalam jangka panjang melalui penurunan produktivitas SDM dan lemahnya daya saing ekonomi bangsa. Merespons hal tersebut Universitas Nggusuwaru Bima melalui kegiatan Kosabangsa tahun 2023 gencar melaksanakan pengentasan stunting.
Saat ini Kegiatan Kosabangasa Penurunan Stunting dipusatkan di kelurahan Kandai 2 Kecamatan Woja Kabupaten Dompu yang diawali dengan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Tim pelaksana, Tim pendamping, mitra sasaran dan narasumber pakar ahli.
Tim pelaksana merupakan dosen-dosen dari Universitas Nggusuwaru yang telah memenangkan Hibah Kosa bangsa tahun 2023, dengan judul kegiatan Diversifikasi Olahan Pangan Berbasis Kelor Dalam Upaya Pengentasan Stunting di Kelurahan Kandai 2. Tim pelaksana di Ketuai oleh Irma Rubianti, S.KM., M.Kes dan beranggotakan Agrippina Wiraningtyas M.Sc dan Olahairullah, M.Pd.
Sedangkan pada kegiatan ini dihadiri pihak tim pendamping diwakili oleh Dr. Dr. Putu Eka Pasmidi Ariati, S.P., M.P. yang berasal dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Dan Narasumber kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ir. I Ketut Widnyana, M.Si. yang merupakan pakar ahli dibidang pertanian dan budidaya tanaman.
Acara dihadiri juga oleh mitra sasaran yang merupakan penggiat UKM olahan makanan dan anggota Posyandu di Kelurahan Kandai 2 Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
Acara ini bertujuan untuk sosialisasi kegiatan ayang akan dilaksanakan sekaligus menggali informasi kembali dari masyarakat yang merupakan mitra UKM Anggota Posyandu Kelurahan Kandai 2.
Dalam kegiatan ini Tim pelaksana dan Tim Pendamping, memberikan penjelasan tentang tujuan kegiatan, tahapan kegiatan dan mengharapkan kerjasama dari seluruh masyarakat dalam mendukung kegiatan ini agar dapat memberi manfaat pada masyarakat.
Rektor Universitas Nggusuwaru Bima Dr. Nasution,M,Pd berharap, dengan kegiatan ini dan adanya dukungan masyarakat, tentunya pelaksanaan kegiatan Kosabangsa dalam upaya menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk di Provinsi Nusa Tenggara Barat secara signifikan dapat diwujudkan." Harapnya. (Jev londa).