WALI KOTA BIMA DINILAI GAGAL MENGURUS JEMAAH HAJI DI DAERAH

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

WALI KOTA BIMA DINILAI GAGAL MENGURUS JEMAAH HAJI DI DAERAH

Rabu, 02 Agustus 2023



Kota Bima. Londa Post.- Pernyataan prihatin dan kekecewaan kami terhadap sikap Walikota Bima (H.Muhammad Lutfi,SE), atas nasib keluarga kami Jemaah Calon Haji (Jch) Siti Hawa Yusuf asal Kelurahan Kodo, Kecamatan RasanaE Timur Kota Bima NTB, bukan tidak beralasan. Karena; Selama berita Media Londa Post yang memuat pertanyaan dan kegelisahan Keluarga Jemaah Haji Siti Hawa Yusuf yang dinyatakan Hilang saat melaksanakan Thawaf oleh Kepala Kemenag Kota Bima H.Syahrir tanggal  18 Juni 2023, hingga seluruh jemaah haji lain kembali ke Daerahnya ini, tanpa kejelasan nasib Ibu Siti Hawa Yusuf tidak pernah digubris oleh Wali Kota Bima.


Bahkan memasuki hari ke-4 seluruh jemaah haji Kota Bima dan Petugas Haji kembali berada di daerah ini, tidak pernah ada rasa peduli Pemerintah Kota Bima menghubungi pihak keluarga, setidak-tidaknya mengembalikan barang-barang serta properti milik Keluarga Kami Calon Jemaah Haji Siti Hawa Yusuf oleh otoritas Pemangku urusan haji di daerah ini. Bagian Humas dan OPD Dinas Kominfo Kota Bima-pun hingga saat ini tidak pernah merillis ada jemaah haji Kota Bima Siti Hawa Yusuf  asal kel Kodo Rasanae Timur yang meninggal dunia di Kota Mekkah.


Hal ini membuat Ketua Komisi I DPRD Kota Bima yang membidangi Agama Yogi Prima Ramadhan SE (YPR) angkat bicara." Mestinya Pemkot Bima harus intens komonikasi dengan pihak keluarga, paling tidak meluruskan ikhwal kebenaran kondisi dan keadaan Jemaah Haji Siti Hawa Yusuf asal Kota Bima, apakah benar sudah meninggal berikut foto dokumen dan proses penguburannya agar keluarga lega dan tidak penuh galau dan kebingungan." Ucap Ketua Komisi 1 dihubungi Londa Post 2 Agustus 2023 Rabu siang tadi.



Sekedar info Publik. Bahwa sejak hilanganya jemaah haji Ibu Siti Hawa Yusuf sesuai catatan kronologi sdr Fahmi Ketua Kloter 8 yang diberikan oleh Kemenag Kota Bima pada kami keluarga, bahwa Ibu Siti Hawa hilang mulai tanggal 16 Juni, kemudian tanggal 17 Juni 2023 pukul 07,56 WAS salah seorang Tim Medis an. Ery Murniasih menyampaikan Info di Grup WA info kehilangan.


Disini Pengurus haji Kota Bima hanya mengandalkan info Grup WA tidak secara fhisik melaporkan pada pos-pos TPIH Indonesia yang ada di Arab Saudi selama 13 hari. Itulah Penyebab tidak dirillis oleh Otoritas Urusan Haji indonesia di Arab Saudi atas kehilangan keluarga kami Siti Hawa Yusuf sejak tanggal 16 Juni hingga tanggal 10 Juli 2023. 


Baru setelah Wukuf Arafah tanggal 28 Juni 2023 Petugas Kloter mulai melakukan pencarian. (Keterangan Jemaah haji satu kamar dengan Ibu Siti Hawa Yusuf) yang sudah kembali dan berada dikediamanya Kota Bima. Juga keterangan salah seorang jemaah haji lain satu kloter dengan ibu Siti hawa Yusuf mengaku tidak pernah mendengar dan mengetahui ada berita meninggal dunia jemaah Haji asal kota Bima Siti Hawa Yusuf dari Petugas Haji Kota Bima saat di Kota Mekkah.


Disini peran Wali Kota Bima sangat kami harapkan selaku koordinator Haji Daerah. Karena Walikota Selaku Kepala Daerah Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 8 tahun 2022 tentang koordinasi penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dalam hal ini, mestinya walikota mengkoordinasikan dengan pimpinan kementerian terkait di daerah menyangkut perkembangan nasib Keluarga Kami Jemaah Haji Siti Hawa Yusuf.


Juga merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Kami pihak keluaga meminta tanggungjawab Kepala Daerah yang mengusulkan sejumlah orang perpanjangan tanganya selaku Tim Pembimbing Haji Daerah (TPH) ke Gubernur NTB yang kami anggap telah lalai dalam menjalankan Tupoksinya sebagai Petugas Haji Daerah di tanah Saudi Arabia.


Orang- orang yang direkomendasikan oleh Walikota Bima adalah orang yang dianggap cakap dan profesional mengurus, dan melayani kebutuhan Jemaah haji khusus Kota Bima serta memberikan bimbingan dan pembinaan ibadah kepada jemaah haji Kota Bima atau disebut TPHD, rupanya Tupoksinya selaku Pemberi pendampingan, bimbingan, pembinaan dan pelayanan Umum serta akomodasi dinilai tidak berjalan sesusai yang diharapkan.


Terhadap ketua koordinator Haji Daerah (Walikota Bima), dinilai tidak secara intens koordinasi dengan Kepala Kemenag Kota Bima, Kakanwil Kemenag Prop NTB, Juga Tim Pemandu Haji Daerah terkait keadaan dan Perkembangan Keluarga Kami Jemaah Haji Siti Hawa Yusuf asal Kelurahan Kodo yang belum jelas diketahui keadaannya hingga saat ini. Juga Walikota Bima tidak Pro-aktif menanyakan Tim Petugas Haji Kota Bima (TPHD) di Saudi Arabia terhadap nasib rakyatnya jemaah Haji  Siti Hawa Yusuf asal Kota Bima.


Hasil investigasi Londa Post dilapangan yang juga saya (Jufriadi) Pimred media ini adalah keluarga Jemaah Haji Siti Hawa Yusuf, menyesalkan bahwa diduga para Petugas pemandu Haji Daerah ini mengklaim dirinya adalah Haji Reguler bukan petugas Kloter-TPHD, pada hal mereka tersebut adalah TPHD yang sudah menandatangani Pakta Integritas yang isinya antara lain; Siap membantu dan bekerja sama dengan Petugas Kloter dalam menangani dan mengurus Jemaah Haji, juga siap memberikan jaminan Rasa Aman serta pendampingan pada seluruh jemaah haji Khusus Jemaah Haji Kota Bima.


Selaku pihak keluarga, kami terus menunggu apa sikap Pemerintah Kota Bima terhadap keadaan keluarga Kami jemaah Haji Siti Hawa Yusuf asal Kodo RasanaE Timur Kota Bima yang hingga 4 hari kepulangan seluruh jemaah haji Asal Kota Bima ini, Jangankan Khabar jasadnya serta propertinya yang bisa kami lihat dan ketahui, barang-barang lain berupa Koper, tas, dan Paspornya-pun tidak pernah dikembalikan dan diperlihatkan pada kami keluarga. Sungguh menyayat hati kami keluarga Proses meraih Ibadah haji di Era Kota Bima saat ini. Rasa Cinta kami pada Walikota Bima H.Muhammad Lutfi,Se yang kami perjuangkan menjadi Walikota Bima saat ini sia-sia saja. Walikota Bima HML di SMS dan dihubungi Via Hp terkait hal ini, tidak memberi jawaban. (jufriadi pihak keluarga).