Begitu Tragis Nasib Siti Hawa Calon Jemaah Haji Asal Kodo Kota Bima, Ketua Regu, Ketua Rombongan, TPHD Hingga Petugas Kloter Tidak Lapor Ke PPIH Hilang Dan Kematianya

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Begitu Tragis Nasib Siti Hawa Calon Jemaah Haji Asal Kodo Kota Bima, Ketua Regu, Ketua Rombongan, TPHD Hingga Petugas Kloter Tidak Lapor Ke PPIH Hilang Dan Kematianya

Senin, 10 Juli 2023

 


Kota Bima. Londa Post.- Tidak henti-hentinya Media Londa Post menurunkan berita terkait nasib Jemaah Haji asal Kelurahan Kodo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Siti Hawa Yusuf dengan nomor paspor C.8833361, kloter 8, Regu 15 Dan Rombongan 4 yang dinyatakan hilang saat thawaf lewat rillis Kemenag Kota Bima tanggal 18 Juni 2023, hingga kini di hari ke-26 belum juga ada informasi lebih lanjut oleh pihak Kemenag Kota Bima dan juga Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Kota Bima pada pihak keluarga.


Sebelumnya pada edisi Londa Post Minggu 9 Juli 2023 kemarin, diuraikan dari sejumlah pemberitaan Media di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Minggu 9 Juli 2023, tidak pernah ada catatan nama Calon jemaah Haji asal Kota Bima Siti Hawa Yusuf yang meninggal dunia ( Berita media: Radar Lombok, Kicknews, Lombok Tribunnews). 


Juga rillis Kemenag RI Sabtu 8 Juli 2023, Jakarta, NU Online; yang menghimpun Berdasarkan update data real time Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI pada Sabtu, 8 Juli 2023 pukul 11.30 WIB, data resmi total 464 jamaah haji Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci, dari nomor 1 hingga nomor 464 orang Jemaah haji dan Calon Jemaah haji meninggal dunia tidak ada nama Siti Hawa Yusuf asal Kel Kodo Kec Rasanae Timur Kota Bima NTB.


Dalam keadaan pihak keluarga menunggu Rillis Resmi meninggalnya calon Haji Siti Hawa Yusuf, justru pihak keluarga disuguhkan informasi dan pemberitahuan dari sejumlah pihak terkait urusan haji tersebut diantaranya: 1. Ustad Adnin selaku Pembina Haji Kota Bima tanggal 4 juli 2023 lewat SMS mengabarkan bahwa Bunda Siti Hawa sudah Wafat pada saat dirawat di Rumah sakit Al, Mu'Aishim dan mengaku ikut menyaksikan penguburan bersama ketua Kloter sdr.Fahmi.


2. Tanggal 6 juli 2023 ada lagi sms diterima keluarga dari ketua kloter sdr.fahmi meminta Tes DNA ahli waris Siti Hawa Yusuf atas permintaan polisi Arab Saudi guna mencocokan mayat yang sulit dikenal guna untuk dikuburkan. (SMS ketua kloter ini menggugurkan pernyataan Ustad H.Adnin yang mengaku mayat almarhuma dikuburkan tanggal 4 juli 2023 yang disaksikanya.


3. Senin pagi Tanggal 10 Juli 2023 pihak keluarga menerima undangan dari Kepala Kemenag Kota BimaH.Syahrir untuk hadir diruang kerjanya. 4. Disusul hari yang sama ini, keluarga menerima SMS dari Kasi urusan Haji Kemenag Kota Bima H.Eka Iskandar, S. Ag,M. Ag, yang isinya; " Berdasar protap bagi jamaah haji yang ghoib, atau terpisah dari rombongan dan atau tidak berada bersama jamaah lainnya, kemudian dilaporkan kepada petugas haji, maka tim haji akan melakukan badal haji kepada jamaah haji yang ghoib dan seterusnya. Ini pak Eka dapatkan SMS dari sdr Fahmi petugas kloter 8 bahwa ibunda siti Hawa sudah di badalkan rukun hajinya. 


Logika Saya Jufriadi yang juga pihak keluarga Ibu Siti Hawa Calon Haji asal Kelurahan Kodo ini, merasa sulit menerima sederet SMS yang diterima keluarga tersebut termasuk undangan dari Kepala Kemenag Kota Bima. Karena semua itu tidak substansial yang kami minta. Kami minta bukti rillis dari Otoritas Arab Saudi atas kehilangan keluarga kami jika belum ditemukan, dan bukti rillis jika sudah meninggal disertai bukti dokumen penguburannya.


Dengan sejumlah SMS yang kami terima selama ini dari pihak Petugas haji Kota Bima sama halnya ada yang ditutup tutupi akan kondisi dan nasib keluarga kami Siti Hawa Yusuf tamu Allah SWT, karena mulai dari Ketua Regu, ketua Rombongan, TPHD, juga Ketua Kloternya bungkam untuk tidak jujur mengabarkan pada kami apa sebenarnya yang terjadi pada Keluarga kami tersebut.


Jika meninggal dunia disebabkan karena apa ?..Bagaimana Penangananya ? Kapan dan Dikuburkan dimana ? serta mana bukti rillisnya. Semoga tidak keliru pemahaman kami keluarga bahwa: Jika ada masalah menimpa Jemaah haji maka ketua regu meneruskan ke ketua Rombongan seterusnya ke TPHD kemudian di Lanjutkan oleh ketua Kloter untuk dilaporkan pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi Arabia. Ini tidak dilakukan oleh para petugas haji Kota Bima ini. Terbukti hingga hari ini Senin 10 Juli 2023, belum ada rillis tentang meninggalnya Jemaah Calon Haji Siti Hawa Yusuf asal Kodo Kota Bima. (Jufriadi).