MEMALUKAN,! PRESTASI STQ KOTA BIMA TERUS ANJLOK, MESTINYA SEKDA MUNDUR DARI KETUA LPTQ DAN KABAG KESRA HARUS DI COPOT

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

MEMALUKAN,! PRESTASI STQ KOTA BIMA TERUS ANJLOK, MESTINYA SEKDA MUNDUR DARI KETUA LPTQ DAN KABAG KESRA HARUS DI COPOT

Rabu, 28 Juni 2023

 


Kota Bima. Londa Post.- Dalam sepekan ini, rasa geram rakyat dan Sorotan Publik terkait anjloknya kuwalitas  dan Prestasi Kota Bima diajang Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) serta Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) di Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat dua tahun berturut-turut ini, adalah lampu merah bagi Sekda Kota Bima dan Kabag Kesra Setda Kota Bima untuk mundur mengendalikan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an dan Hadis (LPTQH) daerah bermotto "Maja labo Dahu" ini.


Pasalnya; Kota Bima NTB yang dikenal Dunia Kota Ke- 2 Serambi Mekah dari Propinsi Aceh, dengan Qariq dan Qari'ahnya menorehkan prestasi juara 1 MTQ tingkat Nasional dan Internasional ditahun 80-an seperti H.Munawir Haris, disusul Hj.Tajqirah dan lainnya dengan sederet Para Kiyai kawakan dan mumpuni, juga Daerah Bima dengan ribuan Mesjidnya. Namun belakangan diajang Lomba Seleksi Tilawah Qur,an dan Hadis (STQH) diberbagai jenjang tingkatan mengalami kemerosotan prestasi.


Banyak kalangan menilai dan geram menyaksikan kondisi ini. Rupanya Pemkot Bima melalui LPTQ tidak punya Target, tidak ada Pra Persiapan sebelum menghadapi ajang STQ dengan pengalaman kegagalan di urutan ke-5 STQ Propinsi NTB tahun 2022. Pejabat daerah ini lebih banyak berpidato kemajuan infrastruktur keagamaan dari pada mendapatkan emas dan meraih prestasi di ajang Lomba keagamaan dimata daerah lain.


Dibuktikan selama ini, Lokasi Pusat Pelatihan STQ dan MTQ bagi Peserta di Kota Bima, masih meminjam lokasi Mesjid dan Pesantren milik warga. Gedung Islamic Centre atau Pusat Pengkajian dan Pembinaan Islam yang merupakan suatu keharusan untuk tempat melakukan pembinaan dan TC bagi para pembina dan pelatih STQ dan MTQ tidak pernah difikirkan.


MARI KITA BONGKAR TABIR DIBALIK ANJLOKNYA PRESTASI STQ KOTA BIMA PADA SETIAP AJANG STQ TINGKAT PROPINSI NTB.


LPTQ yang merupakan lembaga resmi yang secara khusus untuk mengajarkan dan mengembangkan berbagai cabang ilmu tentang Al-Qur'an dan Hadis, baik dalam seni menulis, memahami isi kandungan, serta seni membaa Al-Qur'an, tidak berjalan dengan baik di Kota Bima alias tidak jelas keberadaanya. Pada hal, Program LPTQ adalah Visi-Misi Walikota Bima dalam mewujudkan masyarakat yang Religi, agamais dan Qur'ani. NAMUN PROGRAM MULIA WALIKOTA BIMA INI TIDAK DIRESPON BAIK OLEH LPTQ  saat Menghadapi Ajang STQ Propinsi diantaranya:


1. Peserta STQ Kota Bima dinilai tidak maksimal dilatih dan dibina dalam waktu yang ditetapkan sekurang-kurang 10 hari atau 30 kali pertemuan pagi, sore dan malam sebelum peserta dikirim ke Propinsi. Namun LPTQ Kota Bima dilatih hanya tidak lebih 4 hari. LPTQ Kota Bima saat ini, Tidak pernah belajar dari kehebatan pengurus sebelumnya, Kota Bima meraih juara 1 berturut-turut 7 kali dilomba STQ Prop NTB.


2. Pada saat LPTQ Kota Bima  Peserta yang akan di kirim itu, harusnya langsung dilatih oleh para pelatih yang juga juara qori Propinsi maupun nasional, sekaligus dilaksanakannya try out untuk mengukur kemampuan, mengasah mental, dan melihat kekurangan-kekurangan dari para peserta dari segi bacaan, mahroz, tajwid, dan segi pola pengembangan. INI TIDAK DILAKUKAN oleh LPTQ KOTA BIMA (Sumber keterangan dari Peserta STQ Kota Bima dikonfirmasi Londa Post).


3. Bagian Kesra Kota Bima terkesan bertindak sebagai tugas Pembina langsung tidak memfungsikan secara optimal pada LPTQ ( Pasca meninggalnya almarhum h.Ramli Ahmad,S.Ag selaku ketua harian) tidak dilakukan revitalisasi pengurus LPTQ Kota Bima.


4. Bagian Kesra tidak Cermat dan cerdas mengekstimasi orang2 yang yang dilibatkan sebagai kafilah diluar Peserta. CATATAN: Peserta STQH Kota Bima pada semua Cabang dan golongan hanya sebanyak 18 ditambah pelatih, pembina, ofisial 6 orang, sementara yg hadir 40 orang. Lantas selebihnya berkonstribusi untuk apa. (Sumber peserta STQ dikonfirmasi Londa Post).


4. Tidak ada perhatian Pemkot Bima (Bagian Kesra) yang terkait pemberian Kostum Seragam kafilah dibanding Kota lain. Pakaian Seragam peserta 2 pasang namun untuk 1 pasangnya tidak lengkap, mulai dari Kaos kaki hingga peci, seragam olah raga, seragam batik ciri khas daerah yang dipakai peserta malam pawai Ta'ruf dan malam Ta'ruf  tidak disediakan, yang akibatnya merosot mental para peserta STQ asal Kota Bima.(sumber dari Peserta STQ dan salah satu Pembina dikonfirmasi Londa Post).


5. Uang saku peserta dan Pembina jauh lebih sepadan dibanding uang saku bagi pembina dan peserta ditahun-tahun sebelumnya untuk 5 hari berada di ajang Lomba  STQ-MTQ luar daerah yaitu masing-  sebesar 3,5 juta hingga 5 juta rupiah per kafilah (peserta). Namun uang saku Peserta STQ Kota Bima ditingkat Propinsi saat ini, LPTQ Kota Bima memberikan kisaran 2,6 juta dan pembina 2,5 rupiah juta selama 5-6 hari. (Sumber Pembina dan peserta dikonfirmasi Londa Post).


Sebagaimana diberitakan media LONDA POST sebelumnya, LPTQ Kota Bima ini diketuai Sekda Kota Bima selaku Ketua Umum dan Sekretaris Umum adalah Kabag Kesra, tidak melakukan revitalisasi pengurus setelah meninggalnya H.Ramli, Ahmad,M.Ap selaku ketua 1 sekaligus pengurus Harian LPTQ Kota Bima.


Pada Hal, Ketua Harian LPTQ yang merupakan Roh keberadaan LPTQ. Karena ketua Harian yang akan melaksanakan program pengembangan Tilawatil Qur'an sekaligus penggerak LPTQ. Sementara Sekda dan Kabag kesra yang karena jabatannya hanya selaku ex officio dalam kelembagaan LPTQ ini. Inilah Pemicu Anjloknya Prestasi STQ Kota Bima yang terus menurun dua tahun terakhir ini.


Mengingat Sekda Kota Bima Drs.H.Muhtar Landa Selaku Ketua Umum LPTQ sedang keluar daerah dalam rangka Ibadah Haji, Londa Post berkali mencoba Sms dan minta tanggapan Kabag Kesra Setda Kota Bima H.Sirajuddin,S.Sos, hingga berita kali ke-3 ini diturunkan belum memberikan tanggapan. KITA TUNGGU TANGGAPAN PEMKOT BIMA PADA EDISI LANJUTAN. ( Jev Londa)