Bola Panas, Kasus Honorer K2 Kembali Bergulir. Diduga Sekda Kota Bima Sutradara Kasus ini

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Bola Panas, Kasus Honorer K2 Kembali Bergulir. Diduga Sekda Kota Bima Sutradara Kasus ini

Selasa, 15 November 2022


 

Kota Bima. Londa Post.- Belum berakhir masalah asset Barang Milik Daerah (BMD) Kota Bima, yang diduga diskenario digelapkan oleh orang tak dikenal sebagaimana terurai dalam LHP sejumlah pejabat bagian Umum setda Kota Bima oleh Inspektorat Kota Bima tanggal 12 April 2021. Pada hal Perangkat Aseet BMD diruangan Walikota Bima dimaksud justru dibawa oleh oknum pejabat teras (orang nomor 3) dijajaran Pemkot Bima ini, sebagai kenang-kenangan untuk mantan Walikota Bima 2013-2018.


Kini Bagai gunung Es mencair kembali Dugaan kasus Nepotisme Tenaga Honorer K2 yang diracik sejak tahun 2013 dan terbongkar ditahun 2018 lalu.  Perekrutan tenaga honorer K2 yang dinilai banyak pihak Mal Administrasi, dari kentalnya praktek nepotisme yang melibatkan pejabat teras di Kota Bima masa itu.


Tidak tanggung-tangung, bidikan nama pejabat penting saat itu adalah Kepala BKD Kota Bima H. Muhtar Landa yang menjabat Kepala BKD sejak Oktober 2012 hingga Januari 2016, kini sosok mantan KTU SMEA Bima ini memegang jabatan Sekretaris Daerah Kota Bima berkat nasib mujurnya mengembang karir di ASN.


LSM Laskar Pemuda Peduli Rakyat (LP2R), kepada Londa Post mengaku akan Kembali melaporkan dugaan Kasus K2 Kota Bima ini di POLDA NTB. " Dalam waktu dekat, saya dengan payung LSM LP2R akan menggiring kasus ini ke Polda NTB." Ucap Yan koordinator LSM ini.



Dikutip dari sejumlah media di awal oktober 2022 baru lalu, bahwa
Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi melalui Kasat Reskrim Iptu M Rayendra menyatakan, penyelidikan kasus K2 masih terus berjalan.
"Masih dalam penyelidikan. Masih tahap lidik," jawabnya, ketika dikonfirmasi wartawan oktober baru lalu.


Rayendra menyebut, terbaru pihaknya sudah mengambil keterangan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional Bali dan Ahli Tata Negara dari Universitas Udayana Bali.
Pengambilan keterangan dua pihak ini, berkaitan dengan proses perekrutan tenaga honorer K2.
Selain itu, pihaknya telah memeriksa ratusan orang saksi yang terdiri dari peserta yang lulus sebanyak 416 orang.
"Sedangkan yang belum diperiksa, sekitar masih ada seratus orang," sebutnya.


Yan selaku koordinator LSM LP2R optimis 
Kasus ini pasti ada tersangkanya. " fakta dugaan rekayasa dan Nepotisme kasus k2 ini, tidak hanya merugikan tenaga honor lain yang sudah lama mengabdi, juga peristiwa penyuapan berpotensi mengiringi praktek yang dinilai Mal Administrasi dalam rekruitmen Tenaga K2 daerah ini pada saat itu. Jelas Yan. (jev londa).