Fery Sofiyan : Saya Merasa Sendiri Dan Ditinggalkan Semua Birokrasi

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Fery Sofiyan : Saya Merasa Sendiri Dan Ditinggalkan Semua Birokrasi

Sabtu, 08 Oktober 2022

 


Kota Bima. Londa Post.- Demikian sekelumit kutipan Wawancara exlusif Jamal SCPD CHANNEL dengan Wakil Walikota Bima Fery Sofiyan,SH sehari sebelum dieksekusi Bui atau 3 oktober 2022 disadap Londa Post lewat Jaringan FB yang Viral baru-baru ini. Sembari merasakan dalam dirinya, kini tiada lagi seorang birokrasipun yang ada didekatnya bahkan terasa telah meninggalkanya.


Dapat di Deskripsikan ibarat kapal yang sudah terisi ribuan penumpang kemudian mau star meninggalkan Dermaga. Mengingat Gelombang dahsat dan bobot kapal yang berat, dirinya harus rela korban ditinggal kapal. Dirinya hanya melihat dikejauhan sana para penumpang dan Kapal berlayar ditengah samudra yang diliputi gulungan gelombang. Ia hanya berdoa semoga semua penumpang selamat.


Pasca dirinya selaku Terdakwa Termohon Kasasi atas Kasasi Pemohon JPU Raba - Bima kehadapan Mahkamah Agung (MA) RI, dikabulkan oleh MA Bahwa Terdakwa Wakil Walikota Bima ini dijatuhi vonis 6 bulan penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 bulan penjara, ada banyak kisah misteri yang baru diungkapkannya lewat Channel Jamal SCPD tentang suka duka dalam hidupnya (Fery sofiyan) selama kasusnya mencuat kepermukaan publik hingga berakhir dijeruji besi ini.


Dalam menjalankan tugasnya sebagai Wakil Walikota Bima, pihaknya selalu menjaga diri baik tutur sapa maupun gerak langkah." Saya tidak membayangkan fakta ini akan terjadi pada diri saya, karena saya terus menjaga diri. Jikapun saya dianggap berlebihan, yaah tentu saya punya hak untuk menggap bahwa kejadian yang menimpa saya adalah Politisasi dan kriminalisasi pada diri saya. Paparnya.


Namun dirinya selaku pejabat politik dan latar belakang Tokoh politik daerah ini, ia telah memahami resiko politik yang tentu bakal merintangi karirnya." Yah. Saya sedari awal menggelut dunia politik sudah cukup telaten menghadapi danpak dari sebuah resiko politik. Seperti kejadian menimpa saya saat ini, dan ini adalah cobaan dan ujian yang Maha Kuasa bagi saya untuk sabar dan tabah menghadapinya. Jelas Fery.


Kepada istri dan anaknya Bung Fery sapaan akrabnya, memberi pemahaman yang mendasar akibat hukum yang ia lakukan hingga harus berada dipenjara." Kepada anak-anaku, papa dengan biaya sendiri secara ikhlas membangun Destinasi wisata untuk hiburan rakyat dan kemajuan daerah, bukan karena kasus narkoba, korupsi atau kejahatan moral, tidak usah risaukan keberadaan papa dipenjara. Bersabar tabah dan berdoa karena dibalik ujian dan cobaan ini, pasti ada hikmah takdir yang sudah ALLAH SWT tetapkan dalam hidup kita." Demikian fery sofian pada anak-anaknya.


Ditanya mengenai dukungan moral dari rakyat dirinya menghadapi kasus ini, ia beranggapan bahwa seluruh rakyat kota bima masih mencintai dirinya." Sejak awal terbentuknya kota bima, saya sdh duduk dilegislatif hingga Posisi ketua DPRD 15 tahun bergelut dengan aspirasi rakyat dapat saya yakini rakyat masih mencintai saya dan saya tidak pernah tersandung urusan hukum terutama masalah korupsi." Paparnya.


Ditanya mengenai statusnya Wakil Walikota Bima terhadap keadaan dirinya saat ini, pihaknya merasa tidak berpengaruh sepanjang undang-undang belum membatasinya. Yang jelas ancaman hukum kepadanya bukan 5 tahun." Saya saat ini masih menjadi Wakil walikota bima dan tidak dicabut hak saya untuk mengikuti calon dan atau dicalonkan sebagai kepala daerah. Mengenai kedudukanya wawali kota bima saat ini, belum berpengaruh. " Yaah..jabatan politis bisa saja terjadi, untuk sementara belum terganggu." Ucapnya diplomatis.


Ditanya hubungan kerja dan komonikasinya dengan Walikota Bima sejak kasusnya mencuat hingga saat ini. Pihaknya mengaku sudah tidak ada lagi." Baik secara personal hingga jam dinas antara saya dan Walikota sudah tidak lagi berkomonikasi, semua kisah perjuangan meraih kemenangan pasangan Kepala Daerah ini sirna tanpa bekas." Kesannya.


Menyinggung masalah dugaan kasus korupsi di pemkot Bima yang tengah dibidik KPK saat ini. Pihaknya mengakui tidak terkait dengan masalah itu dan merasa tidak berwenang bersentuhan dengan urusan proyek." Tugas Saya tidak berurusan dengan proyek, namun sebagai pimpinan daerah saya ikut prihatin yang tentunya berharap semua pihak terkait seperti sejumlah saksi yang dipanggil agar berbesar hati untuk konsisten memberi keterangan apa adanya  ujar Ferry.


Diakhir tulisan ini. Penulis mereduksi kembali pernyataan bung Ferry bahwa dirinya merasa ditinggalkan oleh birokrasi pemkot bima pada hal dirinya masih syah sebagai wakil Walikota Bima." Saya bukan pejabat Koruptor, dan semua birokrasi baik pejabat maupun staf hingga hari ini, tidak pernah ada yang iba dan berempati pada saya, bahkan sulit datang kerumah saya, sungguh tragis bagi diri saya sikap pemerintah Kota Bima yang tidak pernah mengadvokasi saya secara hukum pada hal saya masih berstatus syah wakil walikota Bima. Saya betul-betul merasa dizdolimi dan insaALLAH barang siapa yang mendzolimi sesama, pasti Hukum Karma berlaku padanya Cepat atau lambat Takdir Kedzoliman akan kembali pada dirinya. Demikian Fery Sofiyan. (Jev londa).