Dinas P3A Kota Bima Gelar Forkod Perlindungan Anak Korban Stigmatisasi Dan Jaringan Terorisme

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Dinas P3A Kota Bima Gelar Forkod Perlindungan Anak Korban Stigmatisasi Dan Jaringan Terorisme

Rabu, 28 September 2022

 


Kota Bima. Londa Post.- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Bima, bekerjasama dengan Kementerian PPPA RI dan bersinergi dengan BNPT pusat, melaksanakan Kegiatan Forum Koordinasi Perlindungan Anak Korban Stigmatisasi dan Jaringan Terorisme yang dilaksanakan di Home Stay Mutmainah pada Senin, 27 September 2022.


Hadir pada kegiatan tersebut; Sekda Kota Bima, analis Perlindungan Anak dari Deputi Kementerian PPPA RI Prima Dea Pangestu, S.Pd, M.Pd, BNPT Republik Indonesia, dan Densus 88 Anti Teror, sejumlah pejabat Pemkot Bima diantaranya; Kepala DP3A Kota Bima, Kepala Dinas Sosial Kota Bima, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bima, Kadis Dikbud Dan Sekretaris Dikbud Kota Bima, Kadis Tenaga Kerja Kota Bima, DR. H. Nasution,M.Pd Ketua STKIP Bima, Sekretaris Kementerian Agama Kota Bima, MUI Kota Bima, perwakilan Kodim 1608 Bima dan Polresta Bima Kota, para Tokoh Agama, Lurah serta sejumlah tokoh pemuda lainya.


Pantauan Media Londa Post. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekda Kota Bima Drs. H.Mukhtar,SH,MH yang dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, oleh karena itu, kepentingan terbaik bagi anak patut kita hayati bersama, sebagai kepentingan terbaik bagi kelangsungan hidup umat manusia serta kelangsungan sebuah bangsa dan negara. Paparnya.


Dijelaskan Sekda, upaya untuk melakukan perlindungan hukum terhadap anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme khususnya terkait dengan upaya pencegahan dan penanganannya terkait lintas bidang untuk terus bekerjasama, serta melibatkan masyarakat terutama para orang tua. Jelasnya.


" Masyarakat harus diberikan pemahaman bagaimana cara mencegah aksi terorisme dan radikaslisme yang berpotensi merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebisa mungkin agar tidak terlibatnya anak dalam jaringan terorisme yang berdampak kerugian bagi orang lain. " oleh karena itu perempuan mempunyai peran penting untuk pencegahan pemikiran radikalisme dan tindakan terorisme di lingkungan keluarga dengan memberikan pemahaman kepada keluarga tentang pentingnya persatuan, nasionalisme dan mecintai tanah air serta menanamkan nilai-nilai agama yang benar agar terhindar dari pemikiran radikalisme dan terorisme. Ungkapnya.


Lebih jauh Sekda paparkan komitmen Pemkot Bima dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah, salah satunya upaya Walikota Bima H.Muhammad Lutfi,SE telah menghibahkan lahan seluas 31 hektar untuk pendirian Kampus IAIN Bima, dan saat ini proses realisasi menunggu dari Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian selanjutnya menunggu persetujuan Presiden. Jelasnya.


Sekda berharap kepada semua elemen masyarakat juga kalangan birokrasi daerah ini, untuk memiliki daya tanggap dan komitmen bersama dalam menangkal  bahaya radikalisme dan Kekerasan Anak dan Perempuan yang saat ini negara tengah fokus membasmi itu semua. Tentunya meningkatkatkan sosialisasi. "Saat ini, para orang tua kita tidak hanya menyuruh anak-anak harus pintar mengaji, anaknya terus dikawal dan diawasi dengan terus memberi pemahaman hakiki akan bahayanya mencederai orang lain, melakukan kegiatan yang merugikan dirinya sendiri dari tindakan melanggar hukum. Ungkap Sekda. 


" Saat ini Kota Bima mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak Peringkat ke 2 Madya, bahkan Pemerintah Kota Bima sudah siapkan Perda nomor 1 tahun 2019 tentang perlindungan anak, tinggal bagaimana penerapan para tokoh agama, tokoh masyarakat agar bersama pemerintah dalam penyampaian tauzyiah ceramah untuk diselipkan tentang bahaya kekerasan pada Anak dan Perempuan, serta pengaruh radikalisme. Jelasnya.


Di- akhir sambutannya, Sekda menyatakan bahwa kegiatan tersebut meningkatkan kapasitas peserta, juga untuk terus bekerjasama dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme dan radikalisme, serta diharapkan dengan Forum Koordinasi tentang Perlindungan Anak dari korban Stigmatisasi jaringan Terorisme ini, menjadikan daerah kita aman dan nyaman. Papar Sekda.


Sekda Kota Bima secara Resmi membuka Forum Koordinasi tersebut, yang dilanjutkan sesi paparan sejumlah narasumber dari Analis Kementerian P3A Pusat, BNPT yang dilanjutkan sesi tanya jawab dari berbagai tokoh agama dan peserta yang hadir. (Jev londa).