Bidang Pertanian Terkesan Kurang Diperhatikan Pemkot Bima, Dam Kapao Lampe Urat Nadi Ekonomi Rakyat Tak Kunjung Diperbaiki

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Bidang Pertanian Terkesan Kurang Diperhatikan Pemkot Bima, Dam Kapao Lampe Urat Nadi Ekonomi Rakyat Tak Kunjung Diperbaiki

Jumat, 22 April 2022




Kota Bima. Londa Post.- proyek pembangunan Dam Kapao di Lampe Kelurahan Lampe, Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima Tahun 2017, sejak akhir pengerjaanya tahun 2017 hingga sekarang belum bisa memberi manfaat bagi kebutuhan ratusan hektar area persawahan Petani setempat.

Proyek Dam Kapao dibangun dari pagu dana APBD Kota Bima tahun 2017 senilai 5.663.000.000 Mlyar sejak itu juga bangunanya hancur akibat bencana banjir, bahkan bertahun-tahun sejak 2017 warga meminta perbaikan dari Pemkot Bima, hingga kini belum terrealisasi, mengakibatkan warga tani setempat merasa kesulitan mengairi lebih dari 100 hektar lahan sawah mereka terutama dimusim kemarau.


Hal lain yang menjadi sorotan warga Setempat yang memahami betul struktur dan kondisi alam kawasan itu, bahwa Tim survei Dinas terkait titik lokasi pembangunan DAM KAPAO Lampe, tidak melihat ketepatan alur mata Air Diwu Nari pegunungan kawasan itu sebelum pelaksanaan bangunan Dam. Karena Posisi Dam Kapao berada diposisi melewati aliran dan alur mata air pegunungan Diwu Nari Lampe.



" Posisi pembangunan Dam berada diatas, sementara alur mata Air Diwu Nari mengalir jauh dari bendungan. Dimusim kemarau aliran mata air Diwu Nari tidak sampai tertampung oleh DAM KAPAO." Jelas Ikhsan, S.Ag mantan Ketua RW yang juga Ketua LPM Kelurahan Lampe.



Lebih jauh ia katakan, keberadaan Dam Kapao sejak dibangun thn 2017 hingga sekarang tidak memberi manfaat bagi seratus lebih hektar tanah sawah rakyat Kelurahan Lampe. Sejak itu pula para petani mengairi sawahnya dengan mengandalkan mesin penyedot air yang menambah beban warga tani. Ungkapnya.



Pihaknya mengaku tidak pernah ada perhatian Pemerintah Kota Bima saat ini untuk memperhatikan perbaikan pembangunan Dam yang menjadi urat nadi ekonomi rakyat kelurahan Lampe, karena tiap musim kemarau, petani setempat hanya bisa mengandalkan mesin sedot air dengan biaya tinggi demi mengairi tanaman padi persawahan petani. Jelas Ikhsan.



Kepala Kelurahan Lampe, Rasanae Timur Kota Bima Suharjo Umar,SE dikonfirmasi Londa Post mengatakan; Warga tani di Kelurahan Lampe tiap tahun menanam Padi dan Kacang, sumber air yang mengairi sawah mereka dengan menggunakan Pompa dan mesin Sedot air dialur sungai setempat. Ungkap lurah.



Untuk tahun 2022 ini kata Lurah, pada ratusan lahan sawah warga setempat tidak lagi menanam padi, mereka beralih ke benih jagung dan kacang. Syistim ini dilakukan karna biaya kebutuhan air sedot tanaman Jagung dan Kacang lebih rendah dibanding kebutuhan air tanaman padi.jelasnya.



Pihaknya mengakui bahwa terkait harapan warga untuk perbaikan Dam Kapao Lampe sudah diakomodirnya dalam Musrenbang Kelurahan Lampe tahun 2022 baru lalu." Sudah dimuat dalam agenda usulan dalam musrenbang Kelurahan Lampe, kita tunggu saja mudah-mudahan bisa dikabulkan." Jelas Lurah dikediamanya Dodu Rasanae Timur  jumat dini hari tadi.( Jev Londa).