JELMAAN JALAN NERAKA DI BATAS KOTA BIMA, LUPUT PERHATIAN PEJABAT BERWENANG

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

JELMAAN JALAN NERAKA DI BATAS KOTA BIMA, LUPUT PERHATIAN PEJABAT BERWENANG

Selasa, 09 Januari 2024

 


Kota Bima. Londa Post.-  Berita ini MEDIA LONDA POST Persembahkan untuk seluruh rakyat Pengguna jalan di 2 (dua) Daerah kawasan Timur Provinsi NTB yaitu Kabupaten Bima dan Kota Bima. Sebagai ungkapan rasa keprihatinan sejumlah pengguna jalan, RT dan RW Dusun Niu Kelurahan Dara Kota Bima, atas carut marutnya ratusan pengguna jalan melintasi Perbatasan dua daerah ini yang terganggu arus banjir dan genangan air menghantui perjalanan mereka.


Setiap tahun dimusim hujan, jalan kawasan batas Kota Bima ini selalu saja menjadi langganan dilewati arus banjir yang mencapai lutut orang dewasa. Banjir di jalan nasional Jalan Batas Kota Bima - Kabupaten Bima, berasal dari luapan banjir di kaki pegunungan Niu. Pantauan Media Londa Post dilapangan terlihat air menggenangi jalan utama lintas dua daerah ini.


Diketahui, jalan ini dilintasi kendaraan menuju Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima, Terminal Dara, Lokasi Wisata Lawata dan Amahami, Pusat  Pertokoan Kota Bima dan Kantor Pemerintahan Kota Bima yang Lokasinya sekitar 5 kilometer atau sepuluh menit di titik batas Kota yg dijuluki lintasan neraka ini.


Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kota Bima pada Selasa 9 Januari 2024 sekitar pukul 16.30 WIT. Kali yang ada tidak bisa menampung air dari perbukitan Niu akibat Postur Jembatan di Batas Kota yang terlalu rendah persis sama dengan posisi ketinggian aspal jalan, sementara bagian bawah jembatan sudah tidak bisa lagi dilewati banjir yang akibatnya banjir meluap melintasi seluruh area kawasan jalan dua arah di titik lokasi batas Kota tersebut.


Ketua RW 06 Dusun Niu Kelurahan Dara Dahlan Umar kepada Londa Post mengatakan; Pihaknya sudah berkali kali setiap tahun meminta solusi dari Pemkot Bima, namun entah alasan apa tidak kunjung diperhatikan." Saya bersama sejumlah tokoh warga setempat menghubungi Walikota Bima sekitar Maret 2023 lalu, pihak Pemkot Bima sudah turun lapangan." Ucapnya.


Dijelaskanya, Karena ini jalan nasional, Dinas PU dan juga pihak Anggota DPRD Pusat sudah memeriksa lokasi jalan batas Kota ini, terutama postur jembatan yang dibangun ini dinilai tidak dikaji secara detail akibatnya keberadaan jembatan ini tidak berfungsi sebagai penyangga arus air banjir melintas dijalan raya." Jembatan dibangun asal jadi, drainase pinggir jalan-pun tidak ada, akibatnya jalan dua arah dibatas kota ini dilintasi arus banjir." Ucap Dahlan.


Pihaknya berharap Pemerintah Kota Bima dalam hal ini PJ Walikota Bima Ir.H.Muhammad Rum,MT, mungkin melalui tanggap darurat bencana alam ini solusi mengatasi kondisi Drainase dan galian bagian Bawah jembatan ini agar arus air banjir tidak lagi meluap ke jalan raya." Harapnya.


Hal senada disampaikan Ketua RT 15 Niu Kelurahan Dara Kota Bima Guntur, pihaknya menyesalkan pembangunan jembatan yang asal jadi dan tidak adanya drainase menuju kali sepanjang jalan kawasan batas kota tersebut." Pembangunan jembatan justru lebih tinggi aspal jalan, bagian bawah langsung tersandar dengan tanah, akibatnya tidak ada celah lintasan air bawah jembatan dan meluap diatas jalan, Dan jangan heran terdengar rintihan ibu pengguna jalan " Ini jalan Neraka yang baru mereka lihat." Ucapnya.


Atas fakta bencana banjir di batas Kota Bima yang terjadi setiap musim hujan ini, kita tunggu solusi dari Pemerintah Kota Bima selaku Pejabat yang berwenang dalam hal upaya mengatasi tanggap darurat akibat bencana ini. Pihak Kadis PUPR Kota Bima dan Pj Walikota Bima di coba dikonfirmasi via WA. Hingga berita ini diturunkan, belum memberikan jawaban. (Jev londa).