Komentar
Kota Bima. Londa Post.- Sebenarnya saya malas merilis berita dan informasi jalan sempit menyerupai lorong Neraka di kota Perubahan ini. Karena pertimbangan saya semua pihak se-antero Tanah Bima sudah mengetahuinya, terutama para Pejabat Pemerintah Kota Bima (pemkot Bima) mulai dari Lurah, Camat, Kepala Bidang, kepala Dinas Terkait hingga Walikota Bima dan Pihak DPRD sudah dilaporkan kondisi jalan Menuju Pemukiman warga ini rusak parah akibat hantaman banjir ditahun 2020 lalu.
Jalan ini adalah satu-satunya akses jalan bagi warga 15 kk dan 50 jiwa di Jenamawa Dusun Ni' RT 15 RW 06 Kelurahan Dara Kota Bima atau persisnya dikawasan area perbatasan Kota Bima dengan Kabupaten Bima. Pada sekitar maret-april 2020 lalu, terjadi banjir kiriman kaki pegunungan Londa yang membuat tebing jalan ini longsor mengakibatkan Warga setempat tidak bisa keluar masuk (Terisolir) selama 3 hari. Berkat gotong royong warga setempat kini seadanya bisa diliwati cukup hanya kendaraan roda dua.
Patut kami warga pertanyakan, berbagai cara, upaya, dilakukan penulis bersama warga bahkan RT,RW dan Lurah setempat melaporkan, mengusulkan hingga pendekatan langsung lewat pintu-pintu ruang pejabat terkait hingga Walikota Bima H.Muhammad Lutfi,SE. Namun hingga berita ini diturunkan belum juga ada hasilnya. Justru yang terjadi sejak 2020, mulai Kabid Cipta Karya, Kepala Dinas PUPAR, juga berkali-kali konsultan perencana mengukur jalan tersebut yang terkesan hanya bermain nyali saja dengan warga setempat.
Sungguh sulit diterima akal sehat warga setempat. Permohonan dan usulan berbagai elemen Kelurahan setempat untuk perbaikan jalan ini, melalui cara-cara yang santun dan bermartabat dengan segala fakta-fakta lapangan yang sudah dilihat Dinas terkait akan kesengsaraan warga melintasi jalan urat nadi perekonomianya ini yang rusak parah, belum juga mendapat takdir perbaikanya. (Usulan warga, RT, RW terkesan bukanlah satu2 penentu takdir perbaikan jalan masyarakat saat ini di daerah ini).
Sekedar info publik. Setiap musim hujan, tidak hanya banjir yang menjadi momok warga melintasi jalan ini. Juga kendaraan roda 2 jika tidak waspada, tidak sedikit para tamu datang ke kepemukiman warga setempat terpeleset jatuh kedalam sungai bersama kendaraanya.
Catatan khusus penulis yang juga warga setempat. Pada Selasa 13 Juni 2023 kemarin. Salah seorang warga meningal disaat menuju perkuburan, melintasi jalan lorong sempit ini, para pengantar jenazah dan pengusung Keranda jenajah Sejauh 80 meter harus waspada. Dan tadi pagi Rabu 14 Juni 2023, penjual Es-jajan nyaris jatuh kedalam sungai bersama kendaraanya. Maka patulah dijuluki Warga setempat bahwa jalan ini SANGAT MENYIMPAN MISTERI, PEMKOT BIMA SELALU MENUNDA-NUNDA PERBAIKAN JALAN BERMODEL LORONG NERAKA INI. ADA APA ? (Jev londa).