Bima. Londa Post. - Ini merupakan kali ke-tiga pemberitaan Media Londa Post terkait dugaan penyimpangan pelaksanaan proyek Bandar Udara Bima tahun 2024, yang belum pernah sama sekali ada tanggapan dari pihak otoritas Bandara terutama PPK yang bertanggungjawab atas pekerjaan sejumlah item proyek setempat. Sebelumnya diberitakan Media "Londa Post" ada Lembaga Anti Korupsi yang bernaung dibawah payung LSM Kipang Budiman,SH menyoroti sejumlah pengerjaan proyek di Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima dinilai amburadur.
Kali ini bidikan kritikan datang dari Ketua Komisi II yang membidangi Anggaran DPRD Kabupaten Bima Sulaiman,MT,SH. Diketahui kegiatan proyek lingkungan Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima ini merupakan proyek besutan Kementerian Perhubungan RI, bersumber APBN tahun 2024 yang tidak diketahui publik berapa pagu dana yang dialokasikan pada sejumlah item pekerjaan proyek tersebut dan Perusahaan mana saja yang bercokol mengerjakan proyek tersebut. Hal ini dikarenakan tidak terlihat papan nama proyek saat PIMRED LONDA POST turun lokasi pada Jumat 23 Agustus 2024 sore kemarin.
Kepada media ini Budiman,SH mengatakan, kegiatan proyek tersebut dinilai banyak kejanggalan, “Pertama, terkait progres pengerjaan, menurutnya, progresnya sangat rendah sekali, seperti beton pagar, besi cor, juga penutup saluran air yang tidak standar SNI, belum lagi galian drainase." Ucap Aktivis Budiman, dari hasil investigasi dilapangan bersama Pimpinan Media ini.
Selain itu kata Budiman, diduga material pasir tidak sesuai spek, material yang digunakan pemborong tersebut pun sangat tidak layak, karena menggunakan pasir dari kali yang sudah bercampur dengan tanah dan ini tidak menjamin kualitas pekerjaan lingkungan Bandar udara baik dan tahan lama.“Proyek ini yang sangat diharapkan progresnya baik, namun pihak PPK dinilai sembrono dalam menjalankan amanat sebagai penanggungjawab proyek dari miliyaran keuangan negara ini." Jelas Budiman.
Senada dengan Sulaiman,MT,SH Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima yang menyoroti tidak transparannya pihak Bandara Bima dalam mengerjakan sejumlah item proyek di Bandara Bima dari pagu Dana APBN 2024 lewat pintu Kementerian Perhubungan tersebut." Patut dipertanyakan tidak adanya nama papan perusahaan dilokasi proyek, dan ini memberi gambaran kinerja PPK yang terkesan tidak transparan menimbulkan pertanyaan publik ada yang tidak beres PPK dengan Pelaksana proyek, dan ini perlu pelibatan APH terutama Kejaksaan Negeri Raba-Bima untuk melakukan Audit Investigasi atas pelaksanaan proyek tersebut." Jelasnya.
Ia menyesalkan pihak PPK tidak transparan ke publik pengerjaan proyek tersebut." Hingga sekarang tdk diketahui berapa pagu dana dari masing- masing item proyek tersebut seperti, perusahaan apa yang mengerjakan tembok pembatas Bandar udara, Pemasangan Besi, dan pekerjaan saluran drainase, semua tidak jelas dan tidak diketahui publik, jika perlu Kejaksaan bisa memanggil PPK, dan pelaksana proyek yang menelan anggaran negara Milyaran ini." Ucapnya.
Dari hasil pantauan langsung Londa Post dilapangan jumat sore kemarin menunjukkan, diperoleh informasi dari sejumlah pekerja bahwa; Pengusaha yang mengerjakan Beton pagar Bandara adalah pelaksana dari Jawa, yang mengerjakan Besi dan penglasan adalah Pelaksana asal Lombok, sementara Pelaksana Galian drainase dan talut berikut tutupan saluran oleh pelaksana asal Sumba Barat.
Demi mendapatkan informasi yang berimbang, media Londa Post.com mencoba mengkonfirmasi hal diatas kepada para pihak yang berkompeten memberikan keterangan terkait benar tidaknya sedang terjadi permasalahan dibalik pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan pagar dan saluran irigasi Lokasi Bandara Bima, namun sulit bisa ditemui pihak Kepala Bandara dan PPK proyek setempat.
Sampai berita ini diturunkan, belum bisa ditemui Sdr. Ilham selaku PPK, bahkan belum ada satu pejabat-pun dari Pihak Bandara yang bisa memberi klarifikasi." Pak Ilham sedang rapat pak wartawan, kalau sudah selesai nanti saya sampaikan." Ucap salah seorang pegawai saat Pimpinan media ini di kantor Bandar udara M.Salahuddin Bima 23 Agustus 2024 Jumat sore kemarin. Namun hingga berita ke-tiga kali ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Kepala Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima termasuk PPK Proyek setempat. ( jev londa).